Senin, 09 Desember 2013

peninggalan-peninggalan sejarah Islam

Peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia sangat beraneka ragam, karena jaran Islam mencakup semua segi kehidupan. Peninggalan tersebut sebagian besar merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat. Banyaknya bentuk perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat menurut para ahli antropologi sebagai tanda bahwa penyebaran Islam di Indonesia dengan cara damai, tanpa adanya usaha menghapuskan kebudayaan yang telah ada sebelumnya.

Kenyataan ini juga berlaku di negara-negara lain, seperti di Mesir dan Irak. Kedatangan Islam di negara-negara tersebut tidak menghilangkan peninggalan-peninggalan sebelumnya, bahkan melindungi dan merawatnya. Hal ini sangat berharga, karena kita masih dapat menyaksikan karya besar manusia di masa lampau.

Peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia antara lain dalam bentuk masjid, keraton, nisan, kaligrafi dan karya sastra. Mari kita bahas satu-persatu.
1. Masjid
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang berupa masjid adalah sebagai berikut ini:
a. Masjid Demak
Masjid ini merupakan satu-satunya peninggalan Kerajaan Demak Bintoro. Masjid ini didirikan para wali pada masa pemerintahan Raden Patah. Bentuk atap bangunan masjid ini seperti meru. Contohnya wantilan di Bali dan joglo di Jawa. Meskipun masjid tersebut telah mengalami pemugaran, namun tidak mengubah bangunan dan bentuk aslinya. Masjid Demak terletak di tengah kota Demak,dan sekarang masih dalam keadaan utuh. Sehingga masih dapat dipergunakan sebagai pusat ibadah.

b. Masjid Indrapura Aceh
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Islam Aceh. Dilihat dari bentuk atapnya, seni arsiteknya merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan Hindu Sumatera.

c. Masjid di Aceh
Masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Islam di Aceh. Bantuk atapnya bersusun menyerupai pura Hindu. Kenyataan ini menggambarkan bahwa Islam disebarkan dengan cara damai yaitu dengan memadukan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat.

d. Masjid Sunan Ampel
Masjid tersebut dibangun pada masa kehidupan Sunan Ampel yang terletak di Ampeldhenta, Surabaya. Di sinilah Sunan Ampel memberikan pendidikan agama kepada para santrinya.

e. Masjid Kudus
Masjid ini dibangun pada masa kehidupan Sunan Kudus. Bangunan menara dan pagar masjid ini menyerupai bangunan candi Hindu.

Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul bentuk menara yang menyerupi candi Hindu ini. Ada pendapat yang mengatakan, bahwa bangunan ini dikerjakan oleh arsitek Islam yang sebelumnya telah menguasai arsitek bangunan Hindu. Ahli kebudayaan memandang bangunan tersebut sebagai hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan sebelumnya dan sengaja dibentuk semacam itu. Tahun pembuatan Masjid Kudus ini kemudian ditetapkan sebagai "Hari jadi Kota Kudus".

2. Keraton
a. Keraton kaibon (Banten)
Keraton ini merupakan peninggalan kerajaan Islam di Banten. Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Faletehan setelah memisahkan diri dari Demak abad ke-16. Peninggaln ini masih dapat dilihat karena mash dalam keadaan utuh.

b. Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon ini merupakan peninggalan Kerajaan Islam Cirebon. Kerajaan tersebut pecah menjadi 2, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Keraton Kasepuhan ini juga masih dapat dilihat, karena bangunannya masih berdiri tegak.

3. Makam
Peninggalan Sejarah Islam yang berupa makam adalah sebagai berikut:
a. Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
Maulana Malik Ibrahim adalah wli pertama di Jawa yang berasal dari negara asing. Ada beberapa pendapat mengenai asal mula Maulana Malik Ibrahim. Ada yang berpendapat dari Persia, sehingga mendapat sebutan "Maulana Maghribi" yang berarti ulama dari barat. Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa dia berasal dari daerah Maghribi Maroko, Afrika Utara.

Makam tersebut bercirikan khas Islam dan berpahatkan huruf Arab, dapat dijumpai di daerah Gresik, Jawa Timur.